30 Desember 2007

Sajak-Orang Kecil

Orang Kecil

orang kecil selalu terpencil,
mengerdil, dianggap baksil.
tak pernah mendapatkan kedamaian,
entah bagaimana, ini semakin menjadi.

orang kecil yang selalu tersisih
dari kehidupan yang selayaknya
terpontang-panting menangkap bencana
dari para pembuat derita.

tak ada yang mau mengerti
himpitan yang menghantam
badan, perasaan.
orang-orang kecil
berdiri, sendiri.
di tengah-tengah luas sawah

bagai orang-orangan yang tak ada arti

rumah-suwung, desember 2007

Aroma Cinta

tak ada aroma kopi,
ataupun teh,
apalagi manis susu dan madu
yang menyegarkan dingin badan,
di sore yang mendung

seketika kau datang melalui bayangan,
menyuguhkan aroma beda,
membakar tubuhku
mengganti dingin badan.

aroma itu membuat piramida kerinduan
yang terus memuncak,
aroma cintamu, yang entah kapan
menjadi kenyataan

hingga,
aku terdiam bersama sore
yang tertutup mendung
dan,
tak ada aroma lagi dalam ruangan

rumah-suwung, desember 2007


Berita Kecil Tentang dan Untuk Bunda
Kado Untuk Ibu.

pedihmu dalam ratapan yang tak henti
dari awal kehidupan hingga kini,
hatimu sungguh menjadi emas yang tak ternilai
harga jualnya

dalam pedih yang sangat,
untuk memetik buah yang entah kapan akan masak
engkau sabar dalam penantian
munajatmu, dengan linangan air mata
menjadi mutiara yang mahal harganya
dihadapan Ia yang Maha Perkasa

ibu
aku menangis menulis ini
akupun merasakan pedih, perih.
tak kuasa aku meneruskan,
tulisan-tulisan tentangmu.
dan ungkapan kata apapun,
tak setimpal untuk mengobati kepedihan yang ibu rasakan
hanya Tuhan yang maha mengerti

ibu
sabarlah, suatu saat kita akan menemukan bahagia.

dan setiap orang akan memahami dengan kehidupan ini.

rumah-suwung, desember 2007


Sepi

sepi ini bagai maut yang menjemput
dalam ketidak pastian dan kenestapaan
yang menyeruak dalam batin

33 helai daun sirih beroroma semboja
menawarkan riuh renyah cinta

seketika bahagia.

rumah-suwung, desember 2007


Aku Bukanlah Siapa-Siapa

aku bukanlah ayub yang sabar
bukan pula yusuf yang tampan
apalagi sulaiman yang kaya

aku bukanlah siapa-siapa

aku bukanlah ismail yang patuh
bukan pula ibrahim yang teguh
apalagi nuh yang kokoh

aku bukanlah siapa-siapa
tak ada arti yang bermakna

aku bukanlah daud yang perkasa
buka pula musa yang gagah
apalagi dzulkifli yang tak marah

aku sungguh tiada artinya

aku bukan isa
apalagi khotamul anbiya,
sayyidina ahmad mustofa
ya habibi, ya rosululloh
yang lepas dari dosa

aku hanya manusia biasa,
maka kenali aku.
hingga dasar batinku
sebelum sesal kau dapatkan.
sebelum hati kita padukan.

rumah-suwung, desember 2007